SEJARAH DESA PEPEDAN
Desa Pepedan berdasarkan adat istiadat secara turun – temurun sejak zaman Kerajan Mataram yang memiliki arti “Terapit Dua Sungai” , dan pada saat zaman Penjajahan Belanda nama tersebut tetap dilestarikan sampai sekarang. Secara formal memang belum pernah dibakukan dalam bentuk peraturan perundang-undangan (Peraturan Daerah) namun demikian nama Desa Pepedan telah diakui secara administrasi menjadi salah satu dari 211 Desa di Kabupaten Pemalang.
Desa Pepedan yang dikelilingi oleh dua sungai, yaitu Sungai Kerep dan Sungai Comal, bahkan sebagian orang memitoskan arti Pepedan adalah “yen wis kepepet dadi edan”. Kemudian selain dari itu orang pertama yang bermukim di wilayah Pepedan ada empat orang diantaranya :
- Ki Dayem
- Ki Wangsa Kerta
- Nyi Wangsa Keri
- Ki Samira
Dari keempat orang tersebut diatas tidak jelas dan tidak diketahui asal muasalnya, namun keberadaannya sangat berarti dan berperan pada sejarah Desa Pepedan sehingga nama-nama tersebut masih melekat sampai sekarang dan menjadi figur leluhur keberadaan desa ini. Menurut sejarah masyarakat Desa Pepedan dalam melaksanakan Pemilihan Bekel atau Kepala Desa, dikenal dengan sistem ular tangga. Adapaun sejarah urutan nama-nama Kepala Desa Pepedan hingga sekarang adalah sbb :
NAMA PERIODE LAMA KET
- TASEM 1872-1907 35 TH
- MARTA DIRANA 1907-1927 20 TH
- KY. SODAH/TA’AD 1927-1924 24 TH
- H. AS’ARI 1941-1945 3,5 TH
- MUKLAS/ARJOE 1945-1968 23 TH
- WAHRAD 1968-1970 1,5 TH
- MASRORI 1970-1987 17 TH
- JUWAHIR 1987-1989 2 TH
- S. MOENARI 1989-1999 10 TH
- MA’MURI 1999-1999 0,5 TH
- ABDUL KHARIS 1999-2007 8 TH
- TANTOFI 2007-2013 6 TH
- MAFTUKHAH 2013 – SEKARANG